Monday, September 12, 2011

Berpacu di Masa Lalu

Menurut mitologi karangan Virgilius dalam bukunya Aeneas, kota Romawi didirikan oleh dua orang bersaudara, yaitu Remus dan Romulus yang berasal dari bangsa Latium pada tahu 754 SM. Remus dan Romulus sendiri adalah putra Rhea Silva, keturunan Aeneas, seorag pahlawan perang Troya yang berhasil melarikan diri hingga ke wilayah Latium. Remus dan Romulus dibuang ke sungai Tiber oleh ibunya sendiri yang takut anaknya akan dibunuh oleh pamannya yang memerintah dengan lalim. tetapi ternyata Remus dan Romulus tidak mati, karena diselamatkan oleh seekor serigala. Binatang inilag yang akhirnya mengasuh dan membesarkan kedua anak tersebut.

Setelah dewasa Remus dan Romulus merebut tahta kerajaan. Sedangkan pamannya mati oleh serigala yang mengasuh mereka. Namun dalam perjalanan sejarah, kedua orang ini selalu terlibat perselisihan karena saling berebut kekuasaan. Peperangan kedua orang ini akhirnya tak terhindarkan. dalam pertempuran yang sengit akhirnya Romulus berhasil membunuh Remus di sebuah kota yang kemudian disebut Roma. Sejak itu Romulus menjadi penguasa tunggal Romawi.

ASAL USUL

Bangsa Romawi merupakan percampuran darah antara penduduk asli dengan suku-suku kelana. Suku-suku kelana yang datang dari arah Utara lebih dulu datang ke Italia daripada suku-suku kelana yang datang dari daerah padang rumput sekitar Laut Kaspia. Suku-suku bangsa ini mendirikan Negara-negara kota seperti di Yunani dan Negara-negara kota itu merupakan suatu perserikatan pertahanan termasuk Roma.

LETAK GEOGRAFIS

Wilayah kerajaan Romawi adalah daerah berintikan daerah Italia sekarang, yang terletak di semananjung Apenina.

Gunung Api disekitarnya : Vesuvius, Etna, dan Stromboli; Sungai disekitarnya : Tiber dan Po; Letak : di tengah-tengah Laut Tengah; Timur : Laut Adriatik dan Ionia

Barat : Laut Tyrheen dan Laut Liguri; Selatan : Laut Sicilia; Lainnya : Teluk Venetia, Teluk Trento, dan Teluk Genoa.

PENDUDUK

Masyarakat Romawi merupakan hasil percampuran antara penduduk pribumi dan kaum pendatang (Phunisia dan Yunani). Bangsa Romawi merupakan penduduk utama. Mereka termasuk bangsa Indo-German yang masuk semenanjung Apenina dari utara sekitar 1000 SM. Sedangkan di bagian selatan semenanjung tersebut banyak ditempati oleh para kolonis asal Phunisia dan Yunani. Percampuran bangsa-bangsa inilah yang menjadi warga negara Romawi.

PERKEMBANGAN ROMAWI

Sejarah kerajaan Romawi dapat dibagi menjadi 3 periode, yaitu:

Zaman Kerajaan (750 – 510 SM)

Zaman Republik (510 SM – 27 M)

Zaman Kekaisaran (27 M – 476 M)

Zaman Kerajaan

Pemerintahan Romawi dipimpin oleh raja-raja dengan kekuasaan absolut, karena raja adalah panglima perang dan hakim tertinggi. Dalam menjalankan roda pemerintahannya raja dibantu oleh dewan senat yang para anggotanya terdiri dari kepala-kepala suku setempat yang juga berstatus bangsawan, dan lazim disebut kaum patricia. Jumlah anggota dewan senat adalah 300 orang. Selain itu ada juga yang disebut dewan perwakilan rakyat atau comitia curiata. Namun ketika itu pengaruhnya sangat kecil dalam pemerintahan. Dewan senatlah yang cukup besar pengaruhnya karena senat membantu raja dalam membuat undang-undang. Lambat laun pengaruh kaum bangsawan ini semakin besar, sehingga sebenarnya kaum bangsawanlah yang menguasai pemerintahan. Pada 510 SM terjadilah revolusi yang mengubah kerajaan Roma menjadi sebuah Republik.

Zaman Republik

Pemerintahan Romawi di zaman Republik dikuasai oleh para bangsawan (Republik Aristrokrasi). Sistem pemerintahannya adalah sebagai berikut :

Konsul

Kepala Negara dipegang oleh dua konsul untuk masa jabatan 2 tahun.

]Senat

Semacam majelis tinggi.

Comitia Curiata

Dewan parlemen dipilih dari antara warga Negara laki-laki dewasa.

Dewan Tribuni Plebis

Terdiri dari 4 orang yang membawakan suara kaum plebs atau plebeian atau rakyat bebas yang bukan bangsawan tetapi mempunyai pengaruh yang menentukan.

Pontifex Maximus

Imam agung yang bertugas mengepalai dan menjalankan upacara-upacara keagamaan.

Zaman Kekaisaran

Zaman ini merupakan zaman keemasan bagi Romawi. Sistem pemerintahan kekaisaran berlangsung secara turun-temurun hingga 476 M.

Pada zaman kekaisaran Theodosius, wilayah Romawi terpaksa dibagi dua untuk mencegah perang saudara, yaitu :

1. Romawi Barat. Ibukota : Roma. Pusat agama Katolik Roma.

2. Romawi Timur. Ibukota : Istambul/Konstantinopel/Byzantium. Pusat agama Katolik Yunani.

Nama-nama kaisar yang pernah memerintah Romawi.

1. Julius Caesar (49 – 44 SM)

2. Augustus ( 27 – 37 SM)

3. Tiberius (14 – 37 M)

4. Caligula (37 – 41)

5. Claudius (41 – 54)

6. Nero (54 – 68)

7. Galba (68)

8. Otho (68)

9. Vitellius (69)

10. Vespasianus (70 – 79)

11. Titus (79 – 81)

12. Domitianus (81 – 96)

13. Nerva (96 – 98)

14. Trayarus (98 – 117)

15. Hadrianus (117 – 138)

Hal-hal yang sangat menonjol selama zaman kekaisaran :

1. Pemusatan kekuasaan di tangan kaisar.

2. Di daerah-daerah pemerintahan pusat ditaati dan dilaksanakan secara ketat.

3. Pelaksanaan ketertiban dan keamanan dilaksanakan secara ketat.

4. Komunikasi antara pusat dan daerah dipelihara dan dijamin kelancarannya.

5. Tata organisasi kemiliteran seperti persenjataan, disiplin, dan sikap setia diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara.

IPTEK

Sarjana-sarjana bangsa Romawi bukan hanya sebagai sarjana pencipta teori, tetapi juga merupakan sarjana pelaksana dari teori yang diciptakan orang-orang Yunani.

Perkembangan-perkembangan IPTEK Romawi:

· Menemukan beton untuk membangun bangunan yang kokoh dan kuat seperti kubah yang berbentuk setengah bola.

· Teknik pembuatan jalan, jembatan, saluran air dan pembuangan air dalam kota.

· Kemampuan mengorganisir dalam bidang kemiliteran.

· Telah memiliki norma-norma kehidupan hokum yang bersumber pada kesetiaan warga Negara.

· Pengetahuan dalam bidang pemerintahan.

1. Pemusatan kekuasaan di tangan kaisar.

2. Peraturan pemerintahan pusat ditaati dalam pelaksanaannya.

3. Tata organisasi kemiliteran seperti persenjataan, disiplin, dan sikap setia kepada Negara ditanamkan dari awal.

KEPERCAYAAN

Masayarakat Romawi menganut politheisme. Dewa-dewa mereka itu sebenarnya adalah personifikasi dari kekuatan alam dan terpengaruh kepercayaan Yunani tetapi telah disesuaikan dengan nama-nama Romawi. Dewa-dewa itu antara lain:

1. Dewa Yupiter (Yunani: Dewa Zeus), pemimpin para dewa.

2. Dewi Yuno (Yunani: Dewa Hera), dewa perlindungan perkawinan dan wanita.

3. Dewa Apollo, dewa matahari.

4. Dewi Venus (Yunani: Dewa Aphrodite), dewi kecantikan.

5. Dewa Mars (Yunani: Dewa Ares), dewa perang.

6. Dewa Mercurius (Yunani: Dewa Hermes), dewa perdagangan.

7. Dewi Dioma (Yunani: Dewi Artemis), dewi perburuan.

8. Dewi Minerva (Yunani: Dewi Pallas), dewi kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan.

9. Dewa Volkanos

10. Dewa Saturnus, dewa pelindung gandum.

11. Dewa Pluto

12. Dewa Kupido

Ketika kerajaan Romawi berdiri, masyarakatnya masih menganut Animisme. Kepercayaan ini mengenal adanya beberapa roh seperti:

1. Vesta, roh pengurus api tungku.

2. Lares, roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga.

3. Penates, roh penjaga lumbung.

Kemudian, sejak berkembangnya agama Kristen, masyarakat Romawi mulai memeluk agama Kristen. Pada tahun 380 M, agama Kristen dijadikan agama Negara.

KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT

Masyarakat Romawi terdiri atas golongan bebas dan golongan budak. Hak para budak diambil alih oleh majikannya, sehinggan nasib para budak berada di tangan majikannya.

Seorang budak dapat menjadi warga masyarakat bebas apabila telah dapat membayar sejumlah harga atau harga yang telah ditetapkan atas dirinya. Di pihak lain para budak mendapat perlakuan yang kurang manusiawi dan ditindas dengan sewenang-wenang. Untuk dapat keluar dari perlakuan yang sangat kejam itu, akhirnya para budak melakukan pemberontakan.

Dengan kehidupan seperti ini, para budak atau masyarakat umum di Romawi menginginkan seorang pemimpin yang memperhatikan kehidupan dan kesejahteraan hidup rakyat. Para pemimpin seperti Yulius Caesar dan Octavianus (kaisar pertama Romawi).

KEHIDUPAN EKONOMI

Perkembangan perekonomian Romawi baru mengalami kemajuan yang sangat pesat ketika masa pemerintahan kaisar Octavianus. Perdagangan berkembang pesat dan semua pelabuhan di skitar laut Tengah menjadi pusat perdagangan dan pusat pelayaran. Sebagian dari usaha dagang dilakukan oleh orang-orang Romawi.

Romawi juga menjalin hubungan perdagangan dengan daerah-daerha yang berada di sekitar Laut Tengah dan Bangsa Cina.. Masyarakat Romawi sudah mengenal uang sebagai

perdagangan. Dengan demikian, sistem perekonomian masyarakat Romawi telah mengalami kemajuan pesat pada saat itu.

KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN ROMAWI

Dari dua bagian kekaisaran Romawi (Romawi Barat dan Romawi Timur), Romawi Barat terlebih dulu mengalami kehancuran. Faktor-faktor penyebab keruntuhan Romawi Barat ialah:

Politik

1. Kurangnya demokrasi.

2. Imperium terlalu besar

3. Kurang tertibnya pergantian tahta

Ekonomi

1. Timbulnya kesenjangan antara kaya dan miskin.

2. Perdagangan mundur karena banyak daerah kekuasaan yang jauh dari pusat melepaskan diri dan juga karena munculnya saingan dari pedagang-pedagang lain.

Sosial

1. Perang, kelaparan, dan wabah dapat mengurangi jumlah penduduk.

2. Mundurnya budaya, susila, dan kurangnya tanggung jawab beberapa kaisar.

3. Munculnya agama Kristen yang mendorong terbagi-baginya imperium.

Militer

1. Makin lazimnya dipergunakan tentara sewaan dari berbagai suku bangsa karena Romawi sendiri tidak mau menjadi tentara. Akibatnya, kesetiaan pasukan-pasukan asing itu kepada Negara disangsikan. Pemberontakan-pemberontakan sering terjadi, sehingga semakin melemahkan pertahanan dan makin banyak suku-suku Jerman yang masuk dan menetap di Romawi.

2. Serbuan dan perpindahan bangsa-bangsa seperti suku bangsa Huna yang semakin mendesak bangsa Romawi Vandal dan Goth.

SUMBANGAN/WARISAN KEBUDAYAAN ROMAWI

Dalam bidang hukum.

Pikiran-pikiran tentang hukum dan ketatanegaraan telah dirintis oleh Romawi Barat dan disempurnakan kemudian oleh Romawi Timur. Hukum Romawi telah mengatur antara manusia dengan haknya, di samping itu hokum merupakan ukuran umum. Pada abad ke-6 Kaisar Yustianus (Romawi Timur) berhasil mengkodifikasi hukum Romawi sehingga lahirlah Corpus Iuris (Codex Yustianus).

Dalam bidang organisasi dan ilmu kemiliteran.

Tentara Romawi terkenal akan organisasinya dan disiplinnya yang tinggi. Pasukan-pasukan infanteri dan zeninya melengkapi dirinya dengan alat-alat perang dan pertahanan yang ampuh dan kuat.

Seni bangunan.

Bangun-bangunanan Romawi telah mengenal teknik beton. Bangunan-bangunan itu antara lain:

1. Pantheon (rumah bagi para dewa Romawi).

2. Coloseum dan Amphiteater (Bangunan yang menyerupai stadion yang dapat menampung ribuan orang untuk menyaksikan pertunjukan gladiator).

3. Cloaca Macima (saluran pembuangan air dari kota).

4. Limes (rangkaian perbentangan yang mempunyai panjang hingga puluhan kilometer).

Pendidikan.

Romawi telah mengenal sekolah-sekolah dari tingkat rendah hingga menengah di tiap kota besar. Yang diajarkan di dalamnya diantaranya ialah ilmu hokum, bahasa Latin dan Yunani, pengetahuan tentang pembuatan obat-obatan, sikap patriotisme, dan oratovi (ilmu pidato).

Kesusasteraan.

Kebudayaan Romawi selalu menggambarkan suatu sikap yang tegas dan nyata.

1. Pujangga Vergellius (kitab: Aeneas).

2. Yulius Caesar (Kitab: de Bello Gallico_tentang suksenya perang Yulius Caesar dalam perang di Galia – Prancis-Spanyol sekarang).

3. Cicero (ahli pidato. Mendapat gelar bapak prosa Latin).