Sunday, August 27, 2017

Sahabat

"Biarkan persahabatan memelukmu hangat. Mengembalikan lagi rasa percaya. Bahwa Rasulullah pun memiliki sahabat-sahabat terbaik yang membersamai perjuangannya.  Pun Musa a.s. yang ditemani oleh Harun a.s. Bahkan Isa a.s. dan kaum hawariyyin yang begitu setia. Bahwa Ashabul Kahfi bersama-sama dijanjikan surga-Nya.

Ia ada dan nyata. Hanya saja mungkin ia, mereka, atau bahkan aku belum mampu menanggung amanah itu sebagai saudara, sebagai sahabat. Dalam perjalanannya, ia pasti memiliki hikmah dan menjadikanmu kuat. Membesarkan jiwamu. Mengantarkanmu pada Dzat yang Maha Mencintai dan lebih Mencintaimu lagi."

Kata-kata sok bijak yang dulu sekali pernah kukirimkan pada seorang yang cukup berarti bagiku ini, kini menjadi bumerang. Nyatanya, aku sendiri yang kini tidak yakin bahwa suatu hubungan bernama persahabatan itu, benar ada. Atau paling tidak, ada untukku. The old me suka sok tahu.

Saturday, August 19, 2017

You have to be stronger than everyone else
Your lowest point should be higher than everyone's point
I know that you are stronger than you ever realize
I saw it with my own eyes, and I realize, you have a great soul inside
Stay strong, stay believing

Thursday, August 10, 2017

Rahasia

Setiap orang pasti punya rahasia kan? Rahasia yang bahkan kepada Tuhannya ia kabarkan dengan berbisik. Yang bahkan terkadang, dirinya sendiri tidak berani mendengar rahasia itu. Setiap orang pasti punya sisi terdalam. Baik itu ketakutan, kesedihan, atau mungkin bisa saja hal-hal meyenangkan baginya yang tidak pernah ia bagikan ke siapapun.
Setiap orang punya masanya sendirian. Bahkan merasa diri sendiri pun tidak bisa diajak kompromi. Pengkhianatan terbesar justru dilakukan oleh diri sendiri. Lalu harus kepada siapa lagi ia menaruh percaya?
Pada tekanan yang tidak lagi mampu ditahan, sementara tumpah  tidak ada lagi tempat untuk mengalirkan saking rendahnya. Menengadah pun malu saking hinanya. Berkaca pada diri sendiri tak terpantul saking gelapnya. Menghitam kelam sekelilingnya.
Oke, ralat, mungkin tidak setiap orang pernah mengalaminya. Karena ia tahu, ini adalah hukuman baginya. Dan hukuman hanya berlaku bagi orang-orang yang benar-benar bersalah dalam hidupnya.
Seiba-ibanya ia memohon pada Tuhannya. Ampun-Nya yang begitu luas selama ini telah diabaikannya.
22.40
Ia selalu menanti kembalimu

Monday, August 7, 2017

Kembali

Kamu duduk di sana, tepat di hadapanku. Matamu tertutup kain, dan aku yang mendengarkan semua ceritamu. Pagi itu kita berada di ruang dengan pencahayaan sangat rendah. Dan kamu mulai... menangis.
Ah, aku bahkan sudah menahan campur aduk emosi itu sejak kata pertama keluar. Sejak pertanyaan pertama kulontarkan padamu. Kamu pasti menyadari tekanan suara yang keluar dariku lantaran menahan isak yang begitu menyesak. Kamu tidak menangis sendirian.
Di mana aku, saat kamu kebingungan sendirian. Di mana aku saat kutinggalkan sisa-sisa tanggung jawabku yang harus kamu selesaikan. Di mana aku saat pelik membelitmu sampai bertanya pun kamu tidak mampu. Di mana aku yang mengaku akan selalu ada.
Kita menangis. Saling berbisik di telinga. Masing-masing menyalahkan diri sendiri. Meskipun lebih banyak harusnya aku yang disalahkan. Kita menangis lalu kemudian menutup lembar yang telah berlalu.
Pagi itu, sampai ketika ia melambai-lambaikan tangannya tanda waktu kita usai, aku masih menata janji. Dan kita bersama menata diri. Ke depan, kita akan lalui kembali perjuangan yang tidak mungkin dilalui seorang diri.
Berlarilah padaku, saat aku menjauh darimu. Berteriaklah padaku apabila aku lupakan janji kita. Dan aku akan ada di belakang sini, di belakangmu. Mengawasi punggungmu seandainya ia limbung tak tegak. Mengawasi lututmu seandainya ia mulai goyah.
Jadilah kuat. Jadilah kuat bersamaku. Dan bersama orang-orang di kanan-kirimu.
Rumah, 7 Agustus 2017, 23.33
Lakon utama telah digantikan, tetapi masih banyak pekerjaan yang ditinggalkan.
Mengenang perbincangan kita di salah satu pagi buta di Bulan Juli