Saturday, April 26, 2014

Aku, Dia, dan Almamater Kami


Mau ngenalin seorang kakak kelas
Anaknya baiik banget. Pertama tau sih pas MOS MTs dulu. Dia jadi kakak terfavorit, loh. Anak OSIS yang aktif banget deh di mts dulu. Sering ikut lomba-lomba juga. Pinter. Dan pas dia lulus MTs dia dibicarain guru-guru karena berhasil masuk IC.

Tidak lama, aku nyusul masuk IC juga. Eh, ketemu lagi deh. Ternyata aku masuk ke kelas X-2. Dulu dia kelas X-2. Well, track record aku di IC nggak sebagus track record dia. Iyalah, organisatoris satu ini aktif banget. Supel. Temennya banyak. Aku? Di IC mah biasa-biasa aja. Nilai akademis biasa-biasa aja. Organisasi biasa-biasa aja. Pertemanan juga biasa-biasa aja.

Lulus aliyah dia masuk UI. Setelah itu nggak banyak berita yang aku denger. Dan setahun berikutnya, aku nyusul dia lagi ke UI. Beda fakultas, sih. Tapi jaket sama-sama kuning. Sekali-dua pernah lah ketemu di kereta pas mau pulang.

Sekarang? Aku dan dia sama-sama apply ke suatu asrama. Nggak sengaja lihat nama dia di daftar nama yang lolos tahap 1. Ketemu saat tes, dan sekilas terpikir, kami menyandang 3 almamater yang sama.

Saat pengumuman peserta yang lolos tahap 2, namaku ada di sana. Juga namanya. Satu tahap lagi. Satu tahap lagi.

Kalau apply yang satu ini kami sama-sama beruntung, apa artinya semua kebetulan ini ?

Ikhtiar dan doa mulai dikuatkan. Empat tahun kami satu almamater, mengapa tidak sekalian ditambah dua tahun berikutnya?

Berikan yang terbaik, Allah..

Bismillah

Dan siapakah kakak shalihah satu ini? Naylah Muna