Friday, March 8, 2019

Kata

Kalo kata sarah, nggak usah move on kalo emang belum mau. Iya sih, itu prinsip aku dari dulu. Aku berhenti kapanpun aku mau. Karena itu nggak berpengaruh terhadap siapa pun. Tapi aku bukannya nggak mau. Mau mah mau banget. Tapi kok makin usaha, makin sakit.

Kalo kata sarah lagi, bersaing aja dengan sehat. Aku bahkan nggak tau bersaing dengan siapa. Tapi aku tau, aku udah kalah. Lagian itu bukan aku banget. Bersaing-bersaing. Bukannya karena aku nggak kompetitif atau takut kalah. Ya gimana. Belum belum udah kalah. Lagian ini bukan soal persaingan. Ini soal mean to be dan doesn't mean to be.

Heran. Urusan kayak beginian kan remeh banget. Di dunia ini banyak masalah besar yang bisa dipikirin, tapi mikirin diri sendiri aja gak selesai-selesai. Egois amat.

Tapi ya gimana mau mikirin negara apalagi bumi yang katanya sudah penuh dengan sampah plastik, makanya ada kampanye anti sedotan plastik. Mikirin dan ngurus satu orang aja gak bener. Diri sendiri.

Dulu aku punya tagline "dua bulan". Temen-temen deket di kampus dulu, tau apa maksudnya. Eh ini sekarang udah hampir setahun. Ga ada tanda-tanda mau kelar. Iya, nantangin sih soalnya. Ga siap pergi jadinya.

Jadi ibarat kata nih kayak lagi nginep di hotel. Kan udah rapi-rapi. Baju-baju udah masuk koper lagi. Udah mandi juga, udah rapi tinggal pergi aja. Tp masih guling-guling di kasur. Masih leyeh-leyeh. Eh tiba-tiba dipaksa keluar karena waktunya udah abis. Secara persiapan sih udah lama siap pergi. Tapi hati ga siap. Lagi nyaman-nyamannya kok. Semua dilempar keluar. Ya emang mau pergi juga pasti. Tapi ga siap pergi secepet ini. Gitu aja. Terus masih berdiri diam depan pintu. Pengen banget balik lagi, ngetok-ngetok mohon-mohon. Tp ga punya uang juga buat perpanjang masa tinggal. Kemaren aja dapetnya promo. Padahal mah pergi tinggal pergi. Karena tau sejak awal itu kamar hotel bukan tujuan akhir. Tempat transit aja lah.

Eh terus tiba-tiba Muhammad ngirimin kaligrafi tulisan al quran. Arra'd ayat 28. Kan kayak disindir gitu aku. Galau karena kurang iman nih. Aduh...

Eh terus tiba-tiba sarah ngirimin link lagu. Judulnya let her go. Dari passenger. Eh tapi dia ganti liriknya jadi let him go. Yah, kan yang go aku. Bukan him. Tapi kenapa liriknya pas banget. Kan jadi sebel. Apalagi di bagian. Only know you've been high when you feeling low. Sama bagian well you see her when you fall asleep, but never to touch never to keep, cos you love her too much and dive too deep. Sama bagian hoping one day you make a dream last, but dreams come slow and they go so fast.

Eh terus jadi inget kata-kata yang kata sarah pernah dipake buat negur dia. Hati-hati, itu ambisi. Hhhh... Aku lelah sama diriku sendiri.

Pertama

Kali ini, untuk pertama kalinya sepanjang yang dia mampu ingat, ia tidak punya kekuatan untuk keluar dari pusaran yang ia buat sendiri.

Kali ini, untuk pertama kalinya ia tak mampu mengangkat kakinya untuk pergi. Meski semua sudah rapi dikemas.

Kali ini, untuk pertama kalinya, ia menangis ingin dicegah, tanpa mampu mengatakan keinginannya. Padahal logikanya mengatakan ia harus pergi.

Kali ini, untuk pertama kalinya ia menyadari kebodohan-kebodohannya. Tentang dongeng-dongeng yang ia ciptakan sendiri di kepalanya.

Kali ini, untuk pertama kalinya dalan hidupnya, ia menyesal karena telah jatuh cinta pada seseorang.