Monday, November 27, 2017

My Favorite Piece of Cake

Jika pada akhirnya My favorite piece of cake yang kueman-eman menunggu waktu yang tepat untuk dimakan itu harus menjadi milikmu karena the baker chooses you, ya, aku harus gimana.

Jika pada akhirnya The gown I've been dreaming of yang kupuja-puja, kutunggu-tunggu sampai ukuranku muat dengannya harus kamu bawa pulang karena ternyata gaun itu memang exclusively made for you, ya, aku harus gimana.

Pada akhirnya, yang kita inginkan saat ini belum tentu yang terbaik untuk kita di hari nanti kan.

Pada akhirnya, sejungkir balik apapun we try to fit in, kalau yang punya nggak ngasih, ya nggak akan pas aja.

Kita jatuh dan bangun dalam perjalanan 'panjang' tapi 'singkat' bernama kehidupan ini adalah hal biasa. Kita merencanakan dan kecewa pun bukan perkara baru.

Yang aku yakini, pada akhirnya, I will find my own piece of cake and my very exclusive gown. Someday.

Monday, November 6, 2017

Sweet Farewell

Seberapa pun gengsi melingkupi kita, perpisahan tetap menyakitkan.
Seasing apa pun kita pada awalnya, waktu membuktikan kekuatannya. Kita pun tidak mungkin kembali pada keterasingan.

Garis waktu menyaksikan proses kita.
Dalam kecanggungan dan keakraban,
Dalam perselisihan dan perdamaian,
Dalam kesalahpahaman dan kelapangan hati,
Dalam tangis dan tawa,
Dalam ego dan pengorbanan,
Dalam ramai dan sepi,
Dalam doa-doa yang saling silang terkirim.

Seberapa pun kita menafikan, kita sama-sama tahu bahwa perpisahan ini berat bagi kita.
Lebih berat dari penerimaan kita di awal temu. Lebih canggung dari saat mata bertemu mata dan nama saling dilemparkan. Lalu hati saling melempar senyum di balik punggung.

Kita telah berhasil melewati semua hal berat. Satu hal berat lagi seharusnya bisa kita lalui. Meski hal berat itu bernama perpisahan.

Jakarta, 6 November 2017
Ramai tawa anak-anak kelas dua tidak cukup ampuh mengalihkan pikiranku tentangmu dan semua tentang kita.