Tuesday, December 10, 2013

Sepotong Kue dan Tentang Rasa Cemburu



Ketika kamu kehilangan momen yang sebenarnya bisa kamu dapatkan, kemudian orang lain mendapatkannya, adalah hal yang paling menyakitkan.

Mudahnya begini. Kamu suka sekali makan cake misalnya. Teman kamu juga sukaaa banget. Kemudian ada orang baik hati menawarkan cake itu. Kalau kalian berdua sama-sama mau, kalian bisa berbagi, masing-masing setengah. Tapi kamu lagi kenyang. Kenyang sekali. Sementara orang yang menawarkan cake itu hanya menawarkan untuk saat itu. Tidak untuk disimpan. Dengan berat, kamu harus merelakan temanmu memakan seluruhnya.

Segalanya akan jauh lebih mudah kalau temanmu itu tidak menceritakan rasa cake itu dengan maksud untuk memanas-manasimu, bukan? Tapi dia terlalu tega untuk sengaja berbuat demikian. Ia katakan di dalam cake itu ada selai strawberry yang sangat kamu suka. Rasa manisnya tidak menyengat dan tidak akan membuat mual jika dimakan sebanyak apapun. Teksturnya lembut dan tidak pernah ada cake seenak itu. Dan kamu telah kehilangan kesempatan yang entah kapan akan datang lagi. Bahkan mungkin tidak akan datang lagi.

Bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya?

Begitulah.

Kamu ingin sekali membencinya. Tapi temanmu itu biasanya baik. Kamu sudah sangat sayang padanya. Semuanya jadi serba tidak enak di kamu bukan?

Nikmati saja rasa sakit itu.

Berharaplah orang yang menawarkan cake itu mengerti rasa sakitmu, kemudian dia mendatangimu. Seorang diri. Dan hanya ada kamu. Kemudian dia memberikan cake yang jauh lebih enak, jauh lebih besar. Maka berharaplah

No comments:

Post a Comment