Berbahagialah. Karena aku juga berbahagia dalam kesyukuran.
Di depan nanti, akan ada momen yang akan tidak bisa kita
saling hadiri. Seberbahagia apa pun. Sepenting apa pun.
Bukan karena kita tidak lagi saling menganggap penting satu
sama lain. Tapi karena mungkin, itu adalah poin dari kedewasaan dan keniscayaan
perputaran waktu
Kala jalan yang kita pijak tidak lagi beririsan. Bisa jadi
bersisian. Bisa jadi terpisah di persimpangan.
Kala variabel dalam hidup terus bertambah, tidak hanya satu
atau dua, tapi berlipat-lipat banyaknya.
Kehadiran akan menjadi barang mewah yang tetap harus
disyukuri ketika kita tidak mampu memilikinya, sekeras apapun usahanya
Sekali lagi, berbahagialah
Megamendung, Suatu hari di awal Januari
Dedicated to saudara-saudariku yang telah memasuki gerbang 'dunia nyata'. Nyata tantangannya, nyata perjuangannya.
Note: bukan dokumentasi sendiri. Kontributor: Toni, Widia, dan para paparazi grup kalangan terbatas
No comments:
Post a Comment