Beraninya kau
Mengacak-acak hati yang rapuh
Dengan kata-kata memabukkan
Tapi tak tertafsirkan
Teganya kau
Mengabadikan kekacauan hatiku
Dalam bait-bait yang membuai
Seolah kau rasakan yang sama
Bukan tentang aku tidak bisa berhenti terlena
Bukan pula tentang rasa yang tak jua usai
Tapi tentang tanya yang terus menggelayut
Di salah satu ruang yang sebagian besar isinya
telah kupindahkan
Pernahkah ada aku di sana?
Di salah satu sudut terkecil pikiranmu
Apakah itu aku,
yang pernah menjadi jalan cerita dalam aksaramu?
Atau hanya imajinasiku,
Buah dari harapanku yang palsu
...
*suatu hari, di pertengahan Oktober. kali ini mungkin sudah titik.
...
No comments:
Post a Comment