Ia pernah mencoba melangkah, tapi ternyata salah.
Hampir saja ia lupa, karena penampakannya serupa.
Ia melangkah mundur dan menyerah.
Mungkin ia tidak akan pernah benar-benar bisa kembali.
Jalan yang ia lalui kini telah menjadi paralel.
Kamu tahu, kan? Dua garis paralel tidak akan memiliki titik temu. Sejauh apa pun garisnya ditarik.
Jadi, maaf, sepertinya ia tidak akan benar-benar kembali. Seperti dulu. Seperti yang pernah ia coba janjikan. Seperti yang telah ia usahakan.
No comments:
Post a Comment