Tuesday, April 4, 2017

Panglima dan Asisten Juru Masak

Seorang panglima telah lahir. Tengoklah, di lapangan sana ia sedang berlatih. Menyiapkan busur dan anak-anak panah, mengasah pedang-pedang sampai berkilatan, mengisi bejana-bejana air perbekalan, mengeluarkan kuda-kuda perang.

Seorang panglima telah lahir. Sementara sang pesuruh juru masak masih saja berkutat di belakang. Yang kadang masih salah memasukkan bumbu. Masih lupa di mana meletakkan wajan dan pinggan. Masih keliru membedakan bahan-bahan.

Seorang panglima telah lahir. Si pesuruh juru masak menatap dari sibak tirai jendela dapur. Berharap ia selamat di medan pertempuran. Berharap ia tetap selalu bahagia meski harus berkutat dengan tugas beratnya. Berharap ia kembali pulang segera. Bukan untuknya, untuk semua orang yang menunggu kabar baik darinya.

Sang panglima tidak perlu tahu. Bahwa kopi yang ia sesap pagi tadi. Adalah kopi buatannya yang paling istimewa. Sementara ia masih saja mengamati dari balik sibak tirai jendela dapur.
Tulisan lama, diterbitkan kembali dari Tumblr pribadi

No comments:

Post a Comment