Awal tahun 2018 adalah masa-masa skip kehadiran pada pencapaian-pencapaian teman-temanku. Waktu itu aku sedang mengikuti sebuah camp selama 3 pekan dan harus melewatkan sidang-sidang skripsi teman-temanku. Terutama teman-teman yang selama setahun ke belakang saatu itu selalu bersamaku dalam kerja-kerja organisasi. Aku menuliskan tentang itu di sini
Sedih? Pasti. Tapi saat itu aku sudah melihat bahwa itu hanya awal dari fase dewasa yang sebenarnya. Ketika kita tidak lagi punya kesempatan untuk menghadiri saat-saat bahagia teman-teman dari masa lalu. Bukan karena tidak lagi berteman. Karena kita sudah punya kehidupan sendiri yang bisa jadi jauh berbeda ketukan tempo. Mereka menjejak saat kita sedang terawang. Kau mengerti kan maksudku?
Akhir tahun 2018 juga aku banyak melewatkan milestone berikutnya. Pernikahan. Berapa banyak undangan yang harus berbalas kata maaf dariku. Berapa banyak foto bersama yang tidak kuhadiri. Dari yang lokasinya jauh, sampai yang lokasinya dekat. Saat itu jadwalku sangat bergantung pada jadwal orang yang kutemani
Kecewa? Jangan tanya. Tapi begitulah prioritas membawa kita pada pilihan sulit.
Akhir 2019, aku mendapati sebuah undangan pernikahan dan kembali teringat pada akhir tahun-akhir tahun dua tahun terakhir.
Maka sekali lagi aku harus katakan, berbahagialah. Jika raga tidak bisa tersampaikan hadir pada hari bahagiamu, semoga doa-doa yang kuutus cukup kuat untuk menembus langit. Doa-doa atas kebahagiaanmu dan atas nama persahabatan.
Tertanda,
Iffah
Newbie adult
No comments:
Post a Comment