Thursday, March 16, 2017

Pulang

Gemintang | gambar diambil dari sini
Hai gemintang
Bantu aku mencari jalan pulang
Tempat seharusnya aku berada dulu dan sekarang
Tempat yang maknanya tidak akan lekang

Tiada aku pernah menyesal
Pernah memilih untuk tidak tinggal
Meski harus kukembali karena aral
Sudah saatnya kuingat dari mana berasal

Kita lupakan saja kemarin lalu
Tentang semua perjalananku semu
Tentang dua garis hidup yang ternyata tiada temu
Tentang aku dan egoku yang akhirnya bisu

Wahai ambang batas
Kokoh berdirimu bahkan tak beriku waktu berkemas
Dingin dan kekejamanmu sebab kumenyerah lepas
Kuputuskan buang semua lampias tidak puas

Mundur adalah satu-satunya pilihan
Lebih baik daripada meratapi kebuntuan
Apalagi berdiam di hujung hantaran
Memeluk lutut bergantung pada harapan

Gemintang, lekas antar aku kembali
Supaya ia tidak terlalu lama menanti

Mampang Prapatan, Kamis, 16 Maret 2017, 00.24 WIB
Sesaat setelah sadar, bahwa dinding di hadapan terlalu kokoh untuk diluruhkan. Maka meniti jalan kembali adalah satu-satunya kemungkinan. Semoga berkenan.

No comments:

Post a Comment